Cerita sukses pengobatan
kanker dengan daun sirsak kali ini diawali ketika Ng Tung Hauw merasakan
dadanya sesak ketika menggoda dua cucunya. Dia merasakan leher bagai tercekik.
Sangat berat untuk bernapas, dan kedua kaki terasa lemas. Dalam hitungan detik
tubuh Hauw ambruk ke lantai. Di lantai keramik putih itu wajahnya tampak biru
lebam. Sontak suasana yang awalnya ceria berubah mendung. Semua penghuni rumah
panik. Sang anak lalu membopong Hauw ke mobil untuk dibawa ke rumahsakit.
Beruntung sepanjang perjalanan
tidak ada kemacetan. Selang 30 menit mobil bercat hitam tiba di sebuah
rumahsakit di Kelapagading, Jakarta Utara. Hauw langsung dibawa ke unit gawat
darurat (UGD). Di sana perawat memasangkan masker oksigen untuk membantunya
bernapas. Tetap saja pria 66 tahun itu sulit bernapas. Celakanya, denyut nadi Hauw
semakin lemah. Wajahnya kian membiru serta tangan dan kakinya mulai terasa
dingin. “Saya nyaris meninggal,” kenang Hauw.
Segera saja Hauw dilarikan ke ruang
intensive care unit (ICU). Dokter menyatakan ada massa yang mengganjal di
bagian laring atau kotak suara Hauw. Menurut Prof dr Bambang Hermani, Sp.
THT-KL(K), dosen Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan (THT), Fakultas
Kedokteran, Universitas Indonesia, laring salah satu organ vital. “Organ itu
bertugas mempertahankan jalan pernapasan, melindungi jalan pernapasan dan paru
paru, serta membantu mengatur sirkulasi udara. Laring juga sumber suara atau
fonasi, membantu proses menelan, dan mengekspresikan emosi,” ujar Bambang.
Perokok berat
Dokter kemudian melakukan
laryngoscopy – memasukkan semacam cermin ringan dan kecil ke belakang
tenggorokan – untuk melihat kondisi tenggorokan. Dari cermin itu terlihatlah
benjolan yang mengganggu jalan pernapasan. Contoh jaringan yang mengganggu
diambil (biopsi) untuk diteliti. Hari itu juga Hauw menjalani operasi
pemasangan stoma permanen di leher untuk bernapas.
Keesokan hari, pukul 21.00 WIB,
hasil lab contoh jaringan keluar. Dari hasil lab dokter menvonis Hauw mengidap
kanker pita suara stadium 4 tipe supraglotik yang agresif menyebar. Tipe lain,
glotik lebih lambat menyebar tapi kerap menyebabkan penyebaran ke subglotik.
Vonis itu bak petir di siang bolong. “Kami tidak memberitahukan berita itu ke
Papa. Takut Papa down dan stres,” ujar Hen Wie, putra ke-3 dari 4 bersaudara.
Saran dokter, “Pita suara harus diangkat agar sel kanker tidak metastasis atau
menyebar,” imbuh Hen Wie.
Sebelumnya Hauw memang pernah
divonis tumor pita suara saat berobat ke Hongkong pada September 2009.
Gejalanya sama, ia kerap sulit bernapas. Namun, saat itu dokter menyatakan
tumor yang bersarang di pita suara kanan Hauw jinak. “Menurut dokter tumor bisa
saja tidak dioperasi tapi dapat ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan,”
kenang Hen Wie. Hauw memilih mengonsumsi obat-obatan. Setelah seminggu dirawat,
Hauw kembali ke tanahair. Kondisinya membaik dan dapat bernapas lega.
Tak dinyana, selang 5 bulan tumor
jinak itu malah berbalik menjadi ganas. Kakek 11 cucu itu terancam kehilangan
pita suara. Seharusnya operasi pengangkatan pita suara dilakukan seminggu
setelah operasi pertama. Namun kondisi Hauw lemah, ia kekurangan albumin
sehingga operasi diundur. Normalnya, kadar albumin dalam darah 3,5 sampai 5 g/
dL. Untuk mendongkrak albumin Hauw mengonsumsi obat berupa sirup satu sendok
sehari.
Albumin normal diperoleh setelah
menghabiskan 8 botol sirup seharga Rp2,4-juta per botol. Malam sebelum hari
raya Imlek, 13 Februari 2010, harusnya dilewati Hauw dengan makan bersama
keluarga. Ia malah terbaring di meja operasi selama 2 jam. Hauw pasrah tidak
dapat bersuara alias afoni usai operasi. “Yang penting sehat dan bisa
bernapas,” kata Hauw. Untuk bersuara Hauw berlatih teknik esophageal speech.
Caranya, menelan udara dan mengumpulkannya dalam esophagus (lambung) lalu
perlahan dikeluarkan untuk menghasilkan suara.
Serak
Seminggu pascaoperasi barulah Hauw
tahu operasi itu untuk mengangkat sel kanker. Prevalensi kanker laring memang
jarang. Namun, bila tidak ditangani dengan benar dapat berujung kematian. Di
bidang kesehatan telinga, hidung, tenggorokan (THT) kanker itu menempati urutan
teratas di beberapa negara Eropa seperti Italia, Jerman, Perancis, dan
Polandia. Data European Cancer Observatory pada 2008 jumlah penderita kanker
laring di Italia mencapai 4.342 orang, Jerman 4.107 orang, Perancis 3.434
orang, dan Polandia 3.259 orang.
Ryan P. Smith, MD dan Christine
Hill-Kayser, MD, di The Abramson Cancer Center of the University of
Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 2008 melaporkan sebanyak 12.000 kasus
kanker laring muncul di Amerika per tahun. Sebanyak 4.200 kasus berujung
kematian. “Di Indonesia belum ada data pasti. Namun di bidang THT menempati
urutan kedua setelah nasofaring,” kata Bambang.
Sejatinya keganasan laring dapat
dideteksi sejak dini. Gejala awalnya berupa suara serak. “Bila suara serak
lebih dari 2 minggu pertanda adanya infeksi atau tumor pada laring,” kata
Bambang. Itulah yang dialami Hauw. Mantan pengusaha tambang itu mengira ia
kelelahan sehingga suaranya serak. Suara semakin parau sampai tak ada satu pun
kata yang keluar dari mulut Hauw. Infeksi atau kehadiran tumor membuat pita
suara tidak teratur sehingga kerjanya terganggu. Kehadiran benda asing atau pun
radang menyebabkan penyempitan celah pita suara.
Ujung-ujungnya sulit bernapas.
Menurut Bambang sesak napas atau dispnea serta napas berbunyi (stridor)
merupakan gejala akibat gangguan jalan napas oleh massa tumor. Hal itu
sekaligus tanda tumor memasuki stadium lanjut. “Perluasan tumor dapat
menyebabkan disfagia atau sulit menelan, batuk, sampai batuk berdarah. Namun
itu tergantung perluasan tumor,” ujar Bambang.
Gara-gara rokok
Sebetulnya penyebab pasti kanker
laring belum diketahui. Namun, ada berbagai faktor pemicu munculnya kanker
laring. “Faktor utama adalah rokok,” kata Bambang. Pengamatan Bambang di
rumahsakit Carolus dan RS Proklamasi, sekitar 80 – 90% penderita kanker laring
adalah perokok berat. Umumnya penderita menghabiskan 1,5 – 2 bungkus rokok per
hari. Sebungkus rokok berisi 12 batang. Penyebab lain adalah berlebihan
mengonsumsi minuman beralkohol. Kombinasi keduanya melecut risiko sampai 40
kali lipat.
Selain rokok dan alkohol, iritasi
debu kayu, asbes, produk tar, dan debu industri kimia juga melecut munculnya
kanker kotak suara. Semua itu mengandung radikal bebas. Radikal bebas memicu
kemunculan sel kanker. Menurut dr Nany Leksokumoro, MS, SpGK, ahli gizi klinis
di rumahsakit Family, Pluit Mas, Jakarta Utara, radikal bebas dapat ditekan
dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Yang utama cukup serat. “Serat
sumber antioksidan yang dapat melawan radikal bebas,” kata Nany.
Idealnya, kebutuhan serat sekitar
32 – 34 g/hari. Serat dapat diperoleh dengan mengonsumsi buah dan sayuran 3 – 5
kali per hari. Pencegahan lain, pastikan tenggorokan tidak kering. Musababnya,
cairan menjaga lendir di tenggorokan tidak terlalu banyak sehingga mudah
dibersihkan. Dengan demikian peluang iritasi bakteri atau virus kecil.
Kebanyakan kanker laring menyerang
laki-laki atau perbandingan 11 : 1 dengan perempuan. “Rata-rata menyerang
laki-laki berusia 50 tahun-an. Namun, kini usia penderita semakin muda. Bahkan
ada yang berusia 22 tahun,” kata Bambang. Bukan berarti perempuan terbebas dari
kanker laring. Pengataman Bambang setiap tahun jumlah perempuan mengidap kanker
laring semakin meningkat. Sebab perempuan masa kini banyak yang merokok dan
mengonsumsi minuman beralkohol.
Secara medik penanganan kanker
laring sama seperti kanker lain, yaitu melalui operasi, radiologi, dan
kemoterapi. Atau kombinasi 2 atau 3 tindakan tersebut. Tindakan itu tergantung
stadium perluasan invasi tumor berdasarkan klasifikasi TNM (ukuran tumor, node
– kelenjar getah bening regional, dan metastasis). Pada stadium I tumor
dihilangkan dengan radiologi atau penyinaran. Operasi dan kemoterapi dilakukan
pada stadium 2 sampai lanjut.
Metastasis
Pada stadium lanjut – di atas
stadium 2 – sel kanker metastasis. Biasanya menyebar ke getah bening sehingga
menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di leher. Sel kanker juga dapat
metastasis ke organ tubuh lain seperti paru-paru, hati, dan ginjal.
Pascapengangkatan pita suara
sebetulnya Hauw dinyatakan bersih. Maksudnya sel kanker pita suara tidak
metastasis. Namun, 3 bulan pascaoperasi pengangkatan organ, Hauw kembali sulit
bernapas. Ia lalu memeriksakan diri ke rumahsakit di Jakarta Pusat. Hasil
rontgen menunjukkan ada benjolan sebesar pilus bersarang di saluran pernapasaan
dekat paru-paru. Benjolan yang menghalangi saluran udara itu tak lain adalah
sel kanker stadium lanjut. Untuk menghilangkannya ia harus menjalani radiologi
(penyinaran).
Kelenjar getah bening di leher pun
membesar. Padahal kelenjar getah bening salah satu sistem pertahanan tubuh.
Pembesaran dapat terjadi karena peradangan disebabkan masuknya sel-sel ganas.
“Itu bisa saja terjadi. Salah
satunya karena operasi sebelumnya tidak bersih sehingga masih ada sel kanker
yang tertinggal,” imbuh Bambang. Menurut Bambang sel tertinggal kemungkinan
karena tidak terdeteksi saat pemeriksaan. Itu sebabnya, sepekan pascakemoterapi
pasien stadium lanjut sebaiknya menjalani radiologi supaya benar-benar bersih,
Itu pun peluang terkena kanker masih ada. Maklum, kanker bisa tumbuh kapan
saja.
Itu sebabnya pasien perlu rutin
kontrol ke dokter. “Umumnya bila selama 5 tahun kanker tidak muncul pasien
dapat dinyatakan terbebas dari kanker,” tambah Bambang. Nah, untuk mencegah
kembalinya kanker Bambang menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan
berpengawet.
10 lembar daun sirsak
Hauw sudah siap menjalani radiologi
tapi keinginan itu batal. Awal Juli 2010, Hauw mengikuti saran keluarga untuk
berobat pada seorang dokter sekaligus herbalis di Jakarta Barat. Hauw
dianjurkan mengonsumsi rebusan daun sirsak segar. Hauw merebus 10 lembar daun
sirsak dalam 2 gelas air. Setelah mendidih menjadi segelas dan diminum sekali
setiap hari. Sepekan pertama Hauw masih kesulitan bernapas. Napasnya mulai lega
setelah 30 hari rutin menyeruput daun sirsak.
Menurut dr Zainal Gani, dokter dan
herbalis di Malang, Jawa Timur, kandungan acetogenins dalam sirsak berperan
melawan sel kanker. “Daun sirsak mengendalikan kerja mitokondria yang
berlebihan mensintesis protein. Protein sumber energi kanker untuk tumbuh dan
berkembangbiak,” ujar Zainal.
Riset Joabe Gomes de Melo dan rekan
yang dipublikasikan dalam jurnal Molecelus, 24 November 2010, menyebutkan
sirsak salah satu dari 4 jenis tanaman di Brasil seperti Lantana camara dan
Mentzelia aspera yang mengandung antioksidan tinggi dan memiliki efek
sitotoksik. Percobaan dilakukan secara in vitro dengan mengambil sel line
kanker laring dan paru-paru.
Awalnya, daun sirsak diekstrak
dengan methanol menjadi 300 mL selama 72 jam. Percobaan secara in vitro itu
menunjukkan ekstrak daun sirsak mengandung antioksidan pada IC50 bernilai
221,52 ± 16,12 µg/mL. Antioksidan itu yang melawan kerja sel kanker. Uji
sitotoksik menunjukkan ekstrak daun sirsak memiliki IC50 kurang dari 1.000 ppm.
Pada sel line kanker laring nilainya 54,92 ± 1,44% dan sel kanker paru-paru
24,94 ± 0,74%. Artinya, daun sirsak berpotensi sebagai antitumor.
Selain daun sirsak, Hauw meminum
beragam ramuan tradisional seperti sambiloto, keladitikus, dan temuputih. Semua
obat itu telah dikemas dengan beragam bentuk seperti serbuk dan kapsul. Semua
ramuan di luar kapsul digodok untuk 3 kali minum per hari. Selama pengobatan
itu ia berpantang terutama makan daging-dagingan dan ikan air tawar. Itu karena
daging sumber protein dan energi bagi sel kanker untuk berkembangbiak. “Ikan
laut masih dapat dikonsumsi,” kata Hauw.
Hasilnya, setelah 1 – 2 bulan rutin
menyeruput rebusan daun sirsak dan ramuan godok kanker mengecil. Terbukti,
sewaktu diteropong di rumahsakit Pantai Indah Kapuk, sel kanker di saluran
paru-paru mengecil bahkan nyaris tidak ada. Cairan kelenjar getah bening yang
dulunya menumpuk di bawah dagu semakin berkurang mendekati normal. Memang
sampai saat ini Hauw masih berjuang menuntaskan kanker hasil metastasis. Namun,
yang jelas Hauw kini dapat bernapas lega tanpa menjalani radiologi. Bobot
tubuhnya pun kembali normal. Maklum, sejak dinyatakan kanker, bobotnya susut
dari 75 kg menjadi 62 kg. (Trubus- Lastioro Anmi Tambunan)
Sumber: http://omkicau.com/2011/04/04/obati-metastasis-kanker-pita-suara-lagi-cerita-keampuhan-daun-sirsak-4-2/
Kontak Peluang Usaha:
Alamat: Jl. TB Suwandi Serang, Banten, Indonesia
Info SMS : 082112656518
Web :
Peluang Usaha Herbal
Usaha Herbal
Herbal Daun Sirsak
Herbal Kulit Manggis
Daun Sirsak
Kulit Manggis
FB/Page :
Peluang Usaha Herbal
Usaha Herbal
Herbal Daun Sirsak
Herbal Kulit Manggis
Daun Sirsak
Kulit Manggis
Usaha Herbal
Herbal Daun Sirsak
Herbal Kulit Manggis
Daun Sirsak
Kulit Manggis
FB/Page :
Peluang Usaha Herbal
Usaha Herbal
Herbal Daun Sirsak
Herbal Kulit Manggis
Daun Sirsak
Kulit Manggis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar