Minggu, 06 April 2014

Kesaksian Pemakai Kulit Manggis: PENDERITA KANKER PARU-PARU



Kurianto Wongso, pria berumur 51 tahun itu seakan bisu, setiap kali berbicara tidak satu suarapun keluar. Suara menghilang dari mulutnya. Penyebabnya adalah kanker yang berada di paru-paru. Sel ganas ini terdeteksi setelah Kurianto menjalani tes darah dan CT Scan pada bulan Maret-April 2010. Hasil CT Scan memperlihatkan massa kanker berdiameter 4 cm berada di paru-paru sebelah kanan atas. Hasil cek darah juga menunjukkan kadar CEA (Carcinoembryonic Antigen) yang merupakan penanda kanker mencapai 5,41 nanogram (ng) per ml (kadar normal, maksimal 5 ng/ml).

Demikian pula dengan kadar NSE (Neuron Specific Enolase) atau Isoenzim penanda gangguan pada paru meningkat sampai dengan 19,88 ng/ml (kadar normal di bawah 16,13 ng/ml). Kanker paru sebagian besar disebabkan karena gaya hidup separti merokok. Dalam seharinya, Kurianto biasa menghabiskan minimal 3 bungkus rokok namun sayangnya, ia jarang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.

Kurianto merasa putus asa ketika dokter spesialis yang ia datangi mengatakan bahwa kanker paru-paru tidak bisa disembuhkan. Oleh karenanya, ia tidak mau menjalani biopsi dan bronkoskopi. Ia menemui dr. Paulus untuk mendapatkan pengobatan herbal. Paulus memberikan bermacam-macam herbal seperti kulit manggis, keladi tikus, mahkota dewa dan sambiloto. Menurut Paulus, tidak bisa tunggal namun tetap kulit manggis sebagai bahan utamanya.

Campuran bermacam-macanm herbal setara satu sendok makan itu tinggal diseduh dengan air panas. Kurianto mengaduk rata, kemudian mendiamkannya beberapa saat dan setelah itu meminumnya. Dosisnya 1 gelas 3 kali sehari. Kurianto juga berhenti merokok dan menjadi vegetarian. Kini Kurianto sangat menjaga pola makannya agar mekanisme dan metabolisme tubuh dapat mengendalikan sel kanker.
Ia pun senantiasa mengonsumsi jus buah setiap harinya Sebulan mengonsumsi kulit manggis, Kurianto merasa lebih segar. Ia sudah dapat berjalan agak jauh walau diselingi dengan istirahat. Keyakinannya akan pengobatan herbal membuatnya tidak menyerah. Empa bulan setelah mengonsumsi, ia sudah mampu berlari 1,8 km per hari.

Pada Juli 2010, Kurianto kembali menjalani CT Scan guna mengetahui perkembangan kondisinya. Hasilnya sangat menggembirakan, masssa kanker mengecil hingga berdiameter 1,8 cm hanya dalam waktu 4 bulan. Melihat kenyataan ini, ia semakin bersemangat menjalani penkgobatan kanker. Setahun kemudian, ia kembali mengecek darah. Hasilnya kadar CEA turun menjadi 1,8 ng/ml dan kadar NSE hanya 10,1 ng/ml. Oktober 2011, terakhir ia memeriksakan dirinya kadar CEA merosot menjadi 1,45 ng/ml.
Menurut dr. Paulus, kulit manggis mampu membasmi kanker karena merupakan antioksidan super yang membantu sel-sel sehat supaya tidak cepat rusak. Kulit manggis juga mampu meregenerasi sel-sel yang rusak serta berfungsi sebagai immunomodulator. Akibatnya kekebalan dan stamina tubuh meningkat. (Dikutip dari Trubus 506 – Januari 2012/XLIII).

Sumber: http://manfaatkulitmanggis.com/testimonial/testimoni-penderita-kanker/




Kontak Peluang Usaha:


Alamat: Jl. TB Suwandi Serang, Banten, Indonesia
Info SMS : 082112656518


Web :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar